Sabtu, 03 November 2007

The First Nigh

Mohon meluangkankan untuk membacanya DENGAN TIDAK TERGESA-GESA,
mudah2n bisa menjadi renungan...

Satu hal sebagai refleksi kita
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu mempelai sangat dimanjakan
Mandipun harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih
Itulah sosok kita
Itulah jasad kita

Setelah dimandikan, kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna
putih.
Kain itu jarang orang memakainya,
karena bermerk sangat terkenal bernama kafan.
Wewangian ditaburkan ke baju kita
Bagian kepala, badan, dan kaki diikatkan.
Tataplah, tataplah itulah wajah kita.
Keranda pelaminan langsung disiapkan.
Pengantin bersanding sendirian

Mempelai diarak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan.. yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya, tiba masa pengantin...
Menunggu dan ditinggal sendirian
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH.
Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur...
Kita tak tahu dan tak seorangpun yang tahu.
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan.
Padahal entah nikmat atau malah siksa yang akan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata
Seolah barang berharga yang sangat mahal

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga
Tapi, tapi sudah pantaskah sikap kita selama ini
Untuk disebut sebagai ahli syurga?

Sahabat, mohon maaf jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia, bukan aku berkhianat.
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah, aku pasti akan mendo'akanmu
Karena aku sungguh menyayangimu
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga
Aku berdo'a semoga kau menjadi ahli syurga.
Amien.

Sahabat, jika ini adalah bacaan terakhirmu
Jika ini adalah renungan peringatan
dari Kekasihmu
Ambillah hikmahnya..
Tapi jika ini adalah salahku, maafkan aku.
Terlebih jika aku harus mendahuluimu.
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu..
Kalau tulisan ini Ada manfaatnya,
Cetak atau simpanlah sebagai kenangan
Siapa tahu suatu saat kau ingat padaku
Dan aku tlah di alam lain.
Satu pintaku padamu,
Tolong do'akan aku

1 komentar:

awaluddin jalil mengatakan...

Luar biasa renungannya mas teguh.... yah dengan baca tulisan mas teguh saya bisa sedikit muhasabah nih.
teruskan tulisnya ya mas, biar bisa menambah iman hehehe...
salam